Kondisi Gizi Buruk di Asmat Sudah Tertangani

By Admin

nusakini.com--Kondisi kasus gizi buruk di Asmat sudah tertangani dengan baik. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani usai melakukan monitoring penanganan gizi buruk di Asmat.  

Menko PMK beserta rombongan tiba di dermaga Aswan, Agats, sekitar pukul 09.00 WIT, Kamis (22/02). Ikut bersamanya, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Kepala Staf Presiden Moeldoko. 

PMK kembali menegaskan bahwa saat ini telah tertangani dengan baik. Dari 80 kasus gizi buruk yang sempat terjadi kini tinggal 2 pasien dengan kondisi 1 pasien sudah diperbolehkan pulang dan satu lagi masih butuh perawatan karena ada kelainan medis. 

Meski sudah tertangani, Menko PMK berharap mitigasi terkait KLB gizi buruk dan campak tetap dilakukan secara holistik dengan semua kementerian dan lembaga terkait, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemerintah ingin melakukan langkah-langkah holistik berkesinambungan secara bertahap. Jadi bukan karena KLB nya sudah dicabut, lalu ditinggalkan.  

“Memang banyak hal yang harus dilakukan seperti terhadap perubahan perilaku hidup bersih, pola makan sehat dan bergizi. Bagaimana kita menanam pangan sehingga ada ketahanan pangan. Memang sagu ada di sini, tapi bagaimana cara mengolahnya dengan baik. Sosialisasi dan edukasi ini harus dilakukan secara bertahap,” pesan Menko PMK. 

Menurut Menko PMK, kunjungan kerja kali ini dalam rangka monitoring dan evaluasi pasca dicabutnya KLB gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat. Pemerintah ingin memastikan agar pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan bansos berjalan dengan baik. Begitu pula dengan percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan masyarakat.  

Selama di Asmat, Menko PMK berserta rombongan melakukan penyisiran dan pengecekan berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kita melakukan penyisiran dan pengecekkan. 90% program bantuan yang diberikan pemerintah pusat sudah disalurkan. Bantuan yang ada, dikirim langsung ke kabupaten dan tidak lagi melalui provinsi,” ungkapnya.

Terkait dengan tenaga tenaga pendidik dan kesehatan, Menko PMK menegaskan akan diatur sesuai kebutuhannya. Saat ini, sudah ada 4 tim kesehatan yang telah diterjunkan Kementerian Kesehatan. Bulan ini rencannya akan ditambah dengan Tim Nusantara Sehat berjumlah 30 orang yang akan menyisir dan memberikan pelayanan ke distrik-distrik di seluruh Kabupaten Asmat. 

“Sebelumnya, kita sudah mengirim 4 tim dari Kemenkes. Mulai bulan ini akan ada Tim Nusantara Sehat yang terdiri dari 30 orang dan akan menyisir ke distrik-distrik di seluruh Asmat,” ujar Menko PMK. 

Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga meninjau fasilitas air bersih sumur bor di distrik Agats. Menko juga melakukan sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan air bersih untuk mandi kepada anak-anak. Selanjutnya, Menko PMK berserta rombongan menuju GOR Badminton untuk memberikan bantuan kepada para ibu dan anak balita yang ikut program 1000 Hari Pertama Kehidupan yang diprogramkan Kabupaten Asmat. 

Bantuan 1000 alat permainan edukatif, tas dan buku cerita, serta alat tulis dan paket makanan juga diberikan kepada 15 PAUD untuk mendukung tumbuh kembang anak di Kabupaten Asmat. Menko PMK juga mengunjungi RSUD Agats untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat pasca KLB.  

Menko juga memberikan bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Siswa Berprestasi, bantuan pembangunan sekolah, bantuan alat-alat kesehatan, dan bantuan untuk komunitas adat terpencil. Pada kesempatan ini Menko PMK juga mengukuhkan satuan anggota Taruna siaga Bencana (Tagana) serta meresmikan Kampong Siaga Bencana (KSB) yang ada di kabupaten Asmat.(p/ab)